Minggu, Desember 16, 2007

Igauan Tengah Malam

kubuka notebook di tengah malam

di sela-sela cadasnya musik metal dan syahdunya lagu rohani
dunia sepi di sekitar sini
di ruang sempit yang tak terurus
tempat sampah sekaligus tempat hidupku

seperempat manusia terlelap dalam mimpi
seperempat lainnya berkeliaran
entah cari makan, entah cari mangsa
seperempat yang lain khusyuk berdzikir mengharap ridha Illahi
dan sisanya, tinggallah bersama manusia-manusia gelisah lainnya

malam di Batavia begitu indah
lampu kerlap-kerlip di mana-mana
siang melelahkan berganti malam meresahkan
keluh-kesah berganti desahan
lupakan sejenak beban hidup

beberapa hari ini bikin lelah
politikus di senayan lagi-lagi bikin ulah
berita koran bikin gelisah
keputusan SDM bikin marah
anak bawang cuma bisa pasrah

semoga saja tidak jadi mimpi basah
ups, astaghfirullah...

hmm...
tarik nafas dulu
hisap dulu sisa puntung tadi
huh... nikmat sekali
kepulan racun nikotinpun meluncur mulus mengisi ruang paru dan menyusup ke darah

semoga saja tak mati muda...

malam makin larut, rokok tinggal bungkus
aku sakau
sementara hati masih galau
teringat bangsa yang makin hari makin kacau
tak punya masa depan
tak ada kebanggaan

politikus asyik masyuk berselingkuh dengan kekuasaan
ada proyek besar di 2009
mereka lupa daulat rakyat!

anak bangsa tak berbaju dan tak sekolah ngamen di jalanan
nyanyikan tembang lagu munajat cinta
di sisi camry Yang Mulia Tuan Koruptor yang sungguh menawan
apa ini yang namanya kemerdekaan?

bukalah kembali konstitusi dan buku-buku sejarah
sejarah bangsamu bernanah
jutaan rakyat mandi darah
adil makmur tinggal mimpi indah

entahlah...

berdikari, swasembada dan tinggal landas?
lupakan saja!
sekarang belajarlah menjilat dan mengemis
paman sam selalu siap membantu
dan tanpa terasa hilanglah jati diri bangsa

lupakan kehebatan tan, kusno (baca: bung karno), bung hatta dan bung sjahrir
ambil kaca itu
tatap dan kenali wajah palsu itu
tanyakan padanya
: “kamu siapa, dimana dan bisa apa?”

hii... aku takut!
ada jerawat besar bersinar di jidat
sudahlah, aku tidur saja
semoga saja dari dasar lantai ini
bisa kudengar kembali suara-suara heroik bung karno dari alam sana...

: “Anak Bangsa, Bangkitlah!”


Abang Jenggot
Batavia Darusysyaitan, 14 Desember 2007

Tidak ada komentar:

Posting Komentar