terima kasih, kawan muda
aku panggil kau kawan muda, karena kau tak sempat tua. kau tak pernah tua.
puisi-puisimu telah menemaniku mengisi hari
setiap kata-kata itu sarat makna
begitu dalam
begitu berarti
dengan sedikit larikmu
kau bawa aku ke dalam masamu
jauh menelisik hatimu
terbakar aku bersama gelora semangatmu
dalam sekelumit kisahmu
kau lambungkan aku pada indahnya kasih
sederhananya cinta
dan arti kesetiaan
hai kau yang tak pernah tua
ijinkan aku menghadirkanmu kembali
di hari perjanjianku
pada pernikahan kami
terima kasih, Bung!
ini dia puisimu untuk Mirat, tunanganmu itu. kuhadiahi dia untuk calon istriku juga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar