kusapa angin pagi ini dengan mendengar suara rendahmu
nada khas penuh kearifan dan kematangan terdengar di seberang sana
lewat udara kau sambut aku dengan ucapan salam hangatmu
senangnya hati ini, segan yang teramat dan penuh hormat saat itu
hampir sepuluh tahun sudah kita hidup terpisah
egoku akan masa depan membuatku memilih jauh darimu
namun bagaimanapun, kau selalu dekat
karena kau selalu di hatiku, begitupun di hati Putri kesayanganmu itu
segala keteladanan yang minim nasihat itu
telah membentengi diri kami
dinding itu semakin meninggi dan kokoh
insyaAllah, sampai mati akan kami pertahankan
wahai Ayahanda kami tercinta
aku merindukan jabatan tangan dan peluk erat itu
dia pembakar semangat hidupku
dia sumber inspirasiku
ijinkan aku tetap menjadi murid setiamu
tetap ajari aku dan adikku
janganlah kau pernah letih dan menua
karena kau begitu kuat dan selalu muda yang kutahu
selamat hari lahir, Ayah
berkah Allah senantiasa selalu di sisa umurmu
doa kami takkan pernah putus untukmu
sampai akhir hayat kami
insyaAllah. Amin.
hormat dan peluk eratku untukmu, Commandante!
terima kasih sudah mengajarkanku menjadi seorang lelaki
salam ta'zim.
Bang Jenggot,
Batavia Darusysyaitan, 15 Maret 2010
Tidak ada komentar:
Posting Komentar