Rabu, Desember 09, 2009

Doa Mohon Kutukan



(Emha Ainun Nadjib)

Dengan sangat kumohon kutukanMu, ya Tuhan
Jika itu merupakan salah satu syarat agar pemimpin-pemimpinku mulai berpikir untuk mencari kemuliaan hidup, mencari derajat tinggi dihadapanMu sambil merasa cukup atas kekuasaan dan kekayaan yang telah ditumpuknya

Dengan sangat kumohon kutukanMu, ya Tuhan
Untuk membersihkan kecurangan dari kiri kananku, untuk menghalau dengki dari bumi untuk menyuling hati manusia dari cemburu yang bodoh dan rasa iri

Dengan sangat kumohon kutukanMu, ya Tuhan
Demi membayar rasa malu atas kegagalan menghentikan tumbangnya pohon-pohon nilaiMu di perkebunan dunia serta atas ketidaksanggupan dan kepengecutan dalam upaya menanam pohon-pohonMu yang baru

Ambillah hidupku sekarang juga,
Jika itu memang diperlukan untuk mengongkosi tumbuhnya ketulusan hati, kejernihan jiwa dan keadilan pikiran hamba-hambaMu di dunia

Hardiklah aku di muka bumi,
Perhinakan aku di atas tanah panas ini,
Jadikan duka deritaku ini makanan bagi kegembiraan seluruh sahabat-sahabatku dalam kehidupan, asalkan sesudah kenyang, mereka menjadi lebih dekat denganMu

Jika untuk mensirnakan segumpal rasa dengki di hati satu orang hambaMu diperlukan tumbal sebatang jari-jari tanganku, maka potonglah potonglah sepuluh batangku, kemudian tumbuhkan sepuluh berikutnya seratus berikutnya dan seribu berikutnya, sehingga lubuk jiwa beribu-ribu hambaMu menjadi terang benderang karena keikhasan

Jika untuk menyembuhkan pikiran hambaMu dari kesombongan dibutuhkan kekalahan pada hambaMu yang lain, maka kalahkanlah aku, asalkan sesudah kemenangan itu ia menundukkan wajahnya dihadapanMu


Jika untuk mengusir muatan kedunguan dibalik kepandaian hambaMu diperlukan kehancuran pada hambaMu yang lain, maka hancurkan dan permalukan aku, asalkan kemudian Engkau tanamkan kesadaran fakir dihatinya

Jika syarat untuk mendapatkan kebahagiaan bagi manusia adalah kesengsaraan manusia lainnya, maka sengsarakanlah aku jika jalan mizanMu di langit dan bumi memerlu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar