:untukmu kawan di Karibia
satu minggu lalu
petaka itu datang menyapa
mata seisi dunia tertuju padamu
indahnya kota pantaimu
seketika menjelma kontras
tertinggal hanya hamparan dan puing kehancuran
belum kering airmata
saat tanah menghentak dan memecah belah bumimu
terhempas engkau dan seisi kota
layar kaca menyampaikan kabar
dari balik serpihan gedung, sanak saudaramu tertimbun mati
dan kini engkau lapar, engkau menangis
hitam kulitmu, legam pula nasibmu
tak banyak yang dapat kuberi selain beribu doa untukmu
segeralah terbangun dari mimpi buruk ini
kawan, negeriku dan negerimu tak berbeda jauh
tangis dan darah sahabat karib kita
tapi aku selalu yakin Tuhan Maha Penolong dan tak pernah tidur
Bang Jenggot,
Batavia Darusysyaitan, 19 Januari 2010
Tidak ada komentar:
Posting Komentar