Selasa, November 20, 2007

Sajak hari demi hari

hari demi hari tanggal, gelisahku
kisah demi kisah tunggal, gelisahku
dosa demi dosa mengental, Tuhanku
tak cukup aku hanya dengan rasa malu
(di dalam kamar sekap diri)

tapi beri aku keberanian
merenggut topeng busana kemunafikan
*telanjang menari berborok sekujur badan
di hamparan padang kuasa-MU
di hadapan cahaya kasih-Mu

*) berserah diri, pasrah penuh kehambaan, suci bersih sebagaimana fitrah manusia

digubah dari puisi Wiji Thukul.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar