Jumat, November 21, 2008

Aku, Tan, Che & Obama



Hujan malam itu (4 November 2008) membekukan diriku. angin dingin merasuk, menusuk ke dalam tulang. aku terdiam di sudut, menunggu pagi sambil memainkan remote televisi. dari beberapa channel yang kupilih, diantaranya: Metro TV, CNN, Al Jazeera, CNBC, dan beberapa stasiun TV swasta lokal, semua membahas tentang euforia demokrasi di negeri
Paman Sam itu.

Adalah dua sosok yang menjadi sorotan utama malam itu, John Sidney McCain III dari Partai Republik dan Barack Hussein Obama II dari Partai Demokrat. Cuma satu hal yang menarik, dari sekian banyak stasiun televisi tersebut, semua terkesan menjagokan Obama, ketimbang lawannya McCain.

Lumrah memang ketika Obama menjadi buah bibir, dia adalah calon presiden berkulit hitam pertama di Amerika Serikat. Obama dilahirkan pada tanggal 4 Agustus 1961 di Honolulu dari pernikahan dua warna kulit antara ayahnya, Barack Husein Obama Senior yang kulit hitam asal KENYA, Afrika dengan ibunya, ANN DUNHAM yang kulit putih asal Kansas City. Obama Senior orang Afrika pertama yang mendapatkan beasiswa --- juga bertemu ANN DUNHAM --- di East West Center / University of Hawaii, Honolulu. Setelah bercerai Ann Dunham menikah dengan pria Indonesia, LOLO SOETORO. Obama juga sempat tinggal di Jakarta selama 3,5 tahun sejak umur 6 tahun, yaitu tahun 1967 dan sempat merasakan pendidikan di SD Fransiscus Assisi dan SDN 01 Menteng di Jln.Besuki.

Dalam perjalanan karirnya, Obama memulai kariernya sebagai seorang organisasi masyarakatnya di beberapa wilayah termiskin di Chicago dan kemudian masuk Harvard Law School, tempatnya dipilih sebagai Presiden Afrika Amerika pertama untuk Harvard Law Review. Tahun 1992, dia memimpin Proyek Illinois VOTE, yang mencatat 150.000 pemilih baru. Dari tahun 1997 sampai 2004, diamenjadi senator Negara bagian selama tiga kali masa jabatan dari South Side Chicago. Selain tugas-tugas legislatifnya itu, dia menjadi dosen senior dalam hokum konstitusional di Univecity of Chicago Law School, pengacara hokum hak-hak sipil, dan duduk di dewan pengarah berbagai organisasi derma. Dan, terakhir dia menjabat sebagai Senator Junior AS dari Negara Bagian Illinois.

Sungguh FENOMENAL. Dan, malam itupun berlalu dengan berbagai kekagumanku akan sosok seorang BARACK HUSSEIN OBAMA.

Ke-esokan harinya, 5 November 2008 (waktu Indonesia), diputuslah hasil penghitungan suara, Obama dinyatakan menang mutlak atas saingannya John McCain, dan resmi menjadi Presiden Amerika Serikat yang ke-44. Dan, entah mengapa, aku ikut senang.

Aku benci Amerika Serikat dengan segala keangkuhan ekonomi dan militernya, tapi aku kagum dengan kegigihan dan kehebatan Presiden AS terpilih ini. Semua itu karena Obama.

Sosok Obama mengingatkan akan Tan Malaka dan Ernesto "Che" Guevara. Dua sosok manusia yang mendapat tempat dihatiku dan selalu memberikan inspirasi. Kegigihan dan semangat pantang menyerah itu yang hari demi hari mamacu diriku untuk selalu berbuat "lebih".

Andai kita semua; Aku, Tan, Che, dan Obama hidup dalam waktu yang bersamaan, ingin kuundang semua berkumpul di "kamar maut", untuk sekedar menyeduh kopi hitam dan menyulut berbatang-batang tembakau racikan tangan lentik pribumi. Dan, imaji kitapun terbang tinggi bersama kepulan asap yang menyesakkan seisi ruang.

Obama, kumasukkan kau ke dalam daftarku!

2 komentar: