(DN Aidit)
Udara pagi ini tjerah benar
pemuda njanji nasakom bersatu
gelak ketawa gadis remadja
mendengar silalim naik tachta,
tapi konon mahkotanja ketjil.
Buruh dipabrik tani diladang
ibuibu menjusui anak
tibatiba nafas terlepas lega
mendengar siradja naik tachta,
tapi konon mahkotanja ketjil.
Ini pertanda zaman kita
jang lapuk terpaksa turun
jang baru terus membaru
bagi jang lama sudah magrib
baik jang baru mentari naik.
Ajo, madju terus kawan-kawan
halau dia kedjaring dan djerat
tangkap dia dan ikat erat
hadapkan dia kemahkamah Rakjat!
Djakarta, 23 Djuni 1962.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar