sejenak kita merenung
: siapa kita? dimana kita? dan untuk apa kau ada?
waktu terus berlari ke masa depan
menyisakan duka di puing-puing sejarah
kemerdekaan dulu cuma fatamorgana
membuai bangsa budak di remang senja
yang terkantuk menunggu mimpi
Boedi Oetomo, itu awalnya
ketika pemuda pribumi berbangkit dan mulai berdiskusi
diantara bedil dan darah yang tertumpah
demi satu cita perjuangan
: melawan tirani kompeni!
satu abad berlalu
enam puluh tiga tahun sudah penjajah pergi
namun tirani makin menjadi-jadi
anak bangsa dijajah bangsa sendiri
demi kepentingan bisnis koloni
korupsi dan kolusi tren maling saat ini
dari balik kemeja rapi dan leher terjerat dasi
huru-hara para penguasa merajalela
obral janji sana-sini dengan slogan reformasi
tanpa sadar, hancurlah bumi pertiwi
kawan,
ini hari berbangkit lagi
bahwa kesadaran itu harus melawan dengan sepenuh hati
atas segala darah yang tertumpah dan pekik parau kemenangan
merdeka atau mati harus diganti
: korupsi berarti mati!
kawan,
fajar peradaban baru telah menyingsing
jangan tunggu, jangan ragu
singsingkan lengan baju
ambil posisi, rapatkan barisan
proklamasikan kembali
kemerdekaan negeri ini
beriring syair bagimu negri
kita berjanji di dalam hati
: ini hari berbangkit lagi
koruptor harus mati!
“Bang Jenggot”
Batavia Darusysyaitan, 20 Maret 2008
Tidak ada komentar:
Posting Komentar